INOVASI INDONESIA UNTUK GEMPA LOMBOK
Untuk ke sekian kalinya Indonesia ditimpa bencana gempa. Kali ini Pulau Lombok tertimpa gempa berkekuatan 7 Skala Richter. Laporan korban jiwa masih terus bertambah sampai mendekati angka 400 orang, belum terhitung lagi korban-korban materiil maupun kesengsaraan lainnya. “Bencana alam tidak bisa kita hindari, kalau itu sudah menjadi kehendak alam”, itu kata sementara orang demi menghibur para korban bencana. Namun menaik untuk direnungkan wacana dari seorang pakar bencana, bahwa gempa bumi sendiri sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Yang berbahaya adalah justru karena manusia membangun gedung dan rumah, yang gagal melindungi manusia dari ancaman bencana alami ini.
Padahal dua Jawara Inovasi Indonesia: Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto (alm.) telah sejak lama mengembangkan karya inovasi yang dikenal dengan nama fondasi KSLL (Konstruksi Sarang Laba-Laba), yang telah terbukti “survive” dari gempa besar Aceh dengan kekuatan di atas 9.3 Skala Richter. KSLL adalah konstruksi komposit antara beton bertulang dan tanah. KSLL tidak memikul beratnya sendiri, namun begitu ada gaya horizontal (seperti saat gempa) maka massa tanah akan bekerja, sehingga membuat lantai dasar menjadi satu kesatuan. Saat terjadi gempa besar, permukaan bumi bergolak dan bergelombang, dan gedung berfundasi KSLL akan bergerak mengimbangi seperti kapal di lautan.
Ahli konstruksi Prof. Dr. Ir. Abdul Azis Djajaputra dari ITB mengatakan bahwa prospek pengembangan aplikasi bagi KSLL masih sangat terbuka, sesuai dengan kemajuan dibidang pembangunan infrastruktur. Menurut Azis kalau melihat dari hasil uji teknis yang dilaksanakan ITB, KSLL teruji sangat kuat, sehingga selain digunakan untuk bangunan bertingkat, juga dapat dimanfaatkan untuk konstruksi jalan,maupun konstruksi datar yang luas lainnya. Menjadi tugas dan tantangan kita, bagaimana memanfaatkan karya inovasi Indonesia yang telah teruji berhasil menyelamatkan sekitar 1,000 bangunan di Indonesia, menjadi pelindung masyarakat, khususnya di kawasan rawan gempa di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2013 BIC mengangkat KSLL sebagai salah satu dari 13 karya inovasi Indonesia sebagai tayangan serial inovasi di Metro TV: Dari Indonesia untuk Dunia. Silakan klik disini untuk, menyaksikan kisah KSLL dan inovatornya.